Tuhan Yesus Adalah Teladan Kita | Morning Spirit | 22 Maret 2021
TUHAN YESUS ADALAH TELADAN KITA
(Teladan kita bukan manusia, karena manusia bisa mengecewakan)
Jangan kita menggeser posisi Tuhan Yesus sebagai teladan tertinggi yang harus kita ikuti, saat kita menggantikannya dengan orang orang tertentu yang menurut kita bisa menjadi teladan yang baik, kita akan kecewa. -IYS-
Yohanes 13:14-17
Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu; sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat seperti yang telah Kuperbuat kepadamu. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi daripada tuanya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang Mengutusnya. Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya.
Tuhan Yesus adalah teladan kita yang sejati bukan manusia. Saat kita menggeser posisi Tuhan Yesus sebagai teladan yang tertinggi yang harus kita ikuti dan menggantikannya dengan orang orang tertentu, maka suatu ketika kita bisa menjadi kecewa.
Dari ayat ini kita akan belajar 3 kebenaran supaya kita menjadikan Tuhan Yesus sebagai teladan tertinggi dalam kehidupan kita.
PERTAMA
Tuhan Yesus adalah teladan kita.
Yohanes 13:15
Sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.
Jangan menjadikan manusia sebagai patokan untuk pertumbuhan kerohanian kita. Memang kita dapat meneladani dari seseorang yang sudah hidup menjadi contoh, misalnya: dalam kesabarannya, dalam kerendahan hati, dalam kasihnya, dalam kerajinannya dan sebagainya.
Tetapi namanya manusia tidak ada yang sempurna, kalau kita menjadikan manusia sebagai standar atau patokan kita sesungguhnya kita sudah merendahkan standar Allah yang tinggi untuk kehidupan rohani kita.
Tidak ada manusia yang sempurna bahkan seorang hamba Tuhan pun tidak ada yang sempurna, orang tua kitapun tidak sempurna, kaka rohani kitapun tidak sempurna.
Jadikan Tuhan Yesus sebagai teladan yang tertinggi, maka setiap hari kita akan berusaha menjadi sama seperti Dia dan Tuhan Yesus adalah teladan yang sempurna yang tidak pernah mengecewakan kita.
Tuhan Yesus adalah Teladan kita
KEDUA
Teruslah bertumbuh didalam Tuhan supaya semakin hari kita semakin berkenan kepada-Nya.
Roma 12:1-2
Karena itu, saudara saudara demi Kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Saat kita setiap hari belajar kebenaran Firman Tuhan dan mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang kudus yang berkenan kepada Allah, maka kita akan terus bertumbuh dan ada pembaharuan di dalam karakter kita dan kerohanian kita, sehingga kita dapat membedakan manakah kehendak Allah, apa yang baik yang berkenan kepada Allah, dan yang sempurna.
Hati hati; tidak sedikit orang percaya yang kehidupan rohaninya bukan semakin maju, tetapi semakin terpengaruh oleh kebiasaan buruk orang orang disekelilingnya.
Mungkin dulu mereka rajin berdo’a, rajin membaca Alkitab, dan bersekutu dengan Tuhan tetapi karena melihat orang percaya yang lain yang malas, ia mulai terpengaruh dan menjadi lemah.
Lingkungan kita di mana kita tinggal, di tempat kita studi atau di tempat kita bekerja tidak semua mendukung pertumbuhan rohani kita, karena itu kita harus berhati hati dan kita harus berkomitmen untuk setia kepada Allah dan Tuhan Yesus yang menjadi teladan hidup kita.
Tuhan Yesus adalah teladan kita
KETIGA
Kita mau sungguh sungguh menuruti Firman-Nya sehingga kita dapat hidup sama seperti Kristus telah hidup.
1 Yohanes 2:4-6
Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan didalamnya tidak ada kebenaran. Tetapi barangsiapa menuruti Firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia. Barangsiapa mengatakan bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.
Kalimat “kita ada didalam Dia” adalah suatu penegasan untuk “kita mengenal Allah”. Ini bukanlah kondisi statis melainkan suatu relasi aktif yang bertahan dan bertumbuh terus menerus.
Jikalau kita berkata bahwa di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, kita menempatkan diri kita di bawah jaminan Allah sendiri, maka kita harus menuruti contoh yang Ia berikan di dalam kehidupan anak-Nya di bumi ini.
..........................................
Questions? contact via
- Whats App: http://wa.me/628981200020
- Email: gbaptispertama@gmail.com
- Instagram: https://www.instagram.com/fbcbandung/
- Website: http://idc.church
IMPACTING THE WORLD THROUGH BIBLICAL DISCIPLESHIP
iPraise, iDisc, iSend