Permusuhan | Roma 12:18-19 | Morning Spirit - 14 Mei 2022
PERMUSUHAN
(Harus dihindari dalam hidup kita)
Permusuhan membuat hati kita dipenuhi dengan kebencian dan berusaha menyakiti, ini didorong oleh sikap yg ingin merusak orang lain yang kita anggap musuh. Jauhi permusuhan itu bukan yang diajarkan Tuhan Yesus. -IYS-
Matius 5:44
Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
Inilah perintah Allah yang secara khusus memerintahkan kita untuk mengasihi musuh musuh kita, memberkati, mengasihi dan mendoakan mereka.
Dunia ini dipenuhi dengan Pengajaran yang dipenuhi dengan kebencian bila orang lain berbeda dengan keyakinan dirinya; tetapi Tuhan Yesus mengajarkan dan menginginkan supaya hati kita dipenuhi dengan Kerelaan untuk mengampuni musuh yang membenci kita.
Roma 12:18-19
Sedapat dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!
Saudara Saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah Yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.
Hidup damai, tidak ada permusuhan dengan semua orang adalah kehendak Allah, kita tidak boleh bermusuhan dengan siapapun. Bila ada orang yang memusuhi kita, biarlah Tuhan sendiri yang bertindak untuk membela kita, karena kita tidak boleh menuntut pembalasan, sebab pembalasan adalah hak Tuhan bukan hak kita sebagai manusia.
Pada saat ini saya ingin membagikan: 3 Hal saja yang seringkali menjadi Penyebab permusuhan, karena ada banyak hal yang bisa menyebabkan permusuhan diantara manusia. dan 3 Hal ini harus kita jauhkan dari kehidupan kita.
PERTAMA
Iri hati dan Mementingkan diri sendiri.
Yakobus 3:16
Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.
Iri hati dan mementingkan diri sendiri sering menjadi penyebab permusuhan di dalam hubungan kita dengan sesama dalam keluarga, gereja, dan masyarakat.
Iri hati dan mementingkan diri sendiri bila tidak terpenuhi akan menimbulkan kebencian di dalam hati.
Dalam kitab Kejadian 4, kita mendapatkan contoh kongkrit bagaimana Kain sebagai kakak membunuh adiknya Habel dengan sadis, karena ada rasa iri dan mementingkan diri sendiri, lalu timbulah kebencian dan permusuhan yang diakhiri dengan pembunuhan yang sangat keji.
Jauhkan dari diri kita dengan pertolongan Tuhan Yesus, segala iri hati dan mementingkan diri sendiri atau egoisme, karena hal ini bisa menimbulkan kebencian, permusuhan bahkan pembunuhan.
KEDUA
Sikap munafik dan merasa diri benar sendiri.
Matius 7:5
Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu Balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.
Sikap munafik terjadi seperti: membicarakan orang lain dan bukan bicara dengan orang yang bersangkutan; isinya meremehkan, mengkritik sikap dan tindakan orang lain itu dan bukan menghadapinya dengan rendah hati.
Sifat munafik karena selalu melihat kelemahan kecil pada orang lain, bukan melihat Balok yang di depan matanya, dapat memperuncing perbedaan dengan mengarang duduk peristiwa menurut versi dirinya sendiri dan menyebar dari mulut ke mulut menjadi makin jauh dari cerita aslinya, hal seperti ini dapat menimbulkan permusuhan dan kegaduhan.
1 Yohanes 1:9
Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia Akan mengampuni dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
Kita tidak boleh mempunyai sikap munafik dan merasa diri benar sendiri. Setiap orang pasti mempunyai kesalahan dan bila kita datang kepada Tuhan Yesus, Ia sanggup mengampuni dan menyucikan kita dari segala kesalahan.
KETIGA
Menganggap diri selalu benar dan bijak, orang lain yang salah.
Amsal 26:12
Jika engkau melihat orang menganggap dirinya bijak, harapan bagi orang bebal lebih banyak daripada bagi orang itu.
Orang yang menganggap dirinya selalu benar dan bijak dan menganggap orang lain yang salah, sikap dan tindakan seperti ini seringkali memperuncing permusuhan dan memperlebar jurang perbedaan.
Firman Tuhan mengatakan orang yang menganggap dirinya bijak tidak ada harapan, tetapi harapan bagi orang bebal lebih banyak daripada orang itu. Kenapa?
Karena orang yang menganggap dirinya bijak menandakan orang yang sombong dan Tuhan menentang orang orang yang sombong.
Mari kita menjauhkan diri dari permusuhan dengan sesama kita, karena permusuhan dapat menghancurkan keluarga, Persekutuan, gereja dan masyarakat.
-Pdt. Iwan Yafrin Simbolon-
#MorningSpirit #RenunganPagi #IwanYafrinSimbolon
Questions? contact via
- Whats App: http://wa.me/628981200020
- Email: gbaptispertama@gmail.com
- Instagram: https://www.instagram.com/fbcbandung/
- Facebook Page: https://www.facebook.com/firstbaptistbandung
- Website: http://idc.church
IMPACTING THE WORLD THROUGH BIBLICAL DISCIPLESHIP
iPraise, iDisc, iSend