Permusuhan Pribadi Harus Dibereskan Dengan Pengampunan | Morning Spirit | 15 Januari 2021

PERMUSUHAN PRIBADI HARUS DIBERESKAN DENGAN PENGAMPUNAN

Pengampunan adalah ciri kedewasaan rohani seorang kristen, mengampuni membutuhkan pengorbanan, orang yang belum dewasa rohani mengalami kesulitan mengampuni, tetapi orang yang dewasa rohani sanggup mengampuni kesalahan orang lain. -IYS-

Dalam 2 Korintus 2:5-11 kita akan belajar tiga langkah bagaimana kita membereskan permusuhan pribadi dengan mengampuni:

PERTAMA
Mengakui Adanya Luka Yang Menyakitkan.
2 Korintus 2:5-6
Tetapi jika ada orang yang menyebabkan kesedihan, maka bukan hatiku yang disedihkannya, melainkan hati kamu sekalian, atau sekurang-kurangnya....supaya jangan aku melebih lebihkan-,hati beberapa orang diantara kamu. Bagi orang yang demikian sudah cukup teguran dari sebagian besar dari kamu.

Permusuhan pribadi bagaikan luka Yang menganga. Bila luka ini terus kita biarkan akan sangat berbahaya, akan merusak tubuh kita bahkan hidup kita.

Luka dalam hati mengganggu hubungan antar sesama dan juga dengan Tuhan; bila terus dibiarkan ini akan merusak persekutuan kita, gereja kita, rumah tangga kita dan bisa juga merusak hubungan kita dengan Tuhan, sumber segala berkat dan pertolongan bagi kita.

Luka dalam hati perlu diobati secara benar, salah satunya dimulai dengan kita mengakui ada luka yang menyakitkan dalam hati kita kepada Tuhan, dan bisa juga kepada orang yang dewasa rohani yang kita dapat percayai.

KEDUA
Menetapkan Sikap Untuk Mengampuni.
2 Korintus 2:7-9
Sehingga kamu sebaliknya harus mengampuni dan menghibur dia, supaya ia jangan binasa oleh kesedihan yang terlampau berat. Sebab itu aku menasihatkan kamu, supaya kamu sungguh sungguh mengasihi dia. Sebab justru itulah maksudnya aku menulis surat kepada kamu, yaitu untuk menguji kamu, apakah kamu Taat dalam segala sesuatu.

Untuk rela menetapkan sikap hati mengampuni adalah: dengan kesadaran diri untuk membereskan persoalan yang mengganggu batin, yaitu adanya luka dalam hati yang menyakitkan dan disertai kerelaan dan tidak ada dendam untuk membalas sakit hati kita.

Rasul Paulus menyadari bahwa orang yang membuat dirinya bersedih haruslah diampuni, dan Paulus juga menuntut agar jemaat di Korintus rela mengampuni orang orang yang menyebabkan kesedihan dalam komunitas mereka.

KETIGA
Mengampuni Menunjukkan Kedewasaan Rohani.
2 Korintus 2:10
Sebab barangsiapa yang kamu ampuni kesalahannya, aku mengampuninya juga. Sebab jika aku mengampuni,... seandainya ada yang harus aku ampuni.., maka hal itu aku buat oleh karena kamu di hadapan Kristus.

Rasul Paulus adalah teladan bagi jemaat Korintus dan juga pastinya bagi kita, tentang Kerelaan dalam mengampuni orang yang membuat kita bersedih hati, atau orang yang membuat kita terluka. Ini semua dilakukan dihadapan Kristus, yang pastinya senantiasa rela mengampuni siapa saja yang meminta ampu kepada-Nya.

2 Korintus 2:11
Supaya iblis jangan beroleh keuntungan atas kita sebab kita tahu apa maksudnya.

Saat kita rela mengampuni atau saat kita saling mengampuni maka kita tidak membiarkan Iblis beroleh keuntungan atas kita. Iblis senantiasa ingin supaya kita orang orang yang percaya kepada Tuhan Yesus, hidup dalam permusuhan, hidup dalam kepahitan, hidup dalam kebencian dan sehingga Persekutuan orang orang percaya terpecah belah dan hancur lebur berantakan.

Karena itu, marilah kita saling mengampuni, saling memaafkan, sehingga permusuhan pribadi dapat dibereskan, dan damai sejahtera dari Tuhan Yesus yang melampaui segala akal pikiran, akan memenuhi hati, pikiran dan hidup kita.

Janganlah kita menyimpan luka di hati yang menganga dan janganlah kita menyimpan sampah kebencian, kepahitan, dendam, di dalam hati kita yang akan mendatangkan sakit penyakit dan penderitaan bagi kita.

Efesus 4:31-32
Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah ndak lah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.

Selamat pagi bapak ibu dan saudara saudariku yang dikasihi oleh Tuhan Yesus, marilah kita membereskan permusuhan pribadi dengan memberi pengampunan sehingga hidup kita dipenuhi dengan damai sejahtera dari Tuhan Yesus Kristus.

Marilah kita sebagai orang orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus dan diselamatkan, senantiasa “share GIFT” untuk memberkati banyak orang.
G: Grace of God
I : In Christ Jesus, through
F : Faith alone
T : Trus in Him

Tetap semangat Tuhan Yesus menyertai dan memberkati kita semua,Amin??????


Questions? contact via
- Whats App: http://wa.me/628981200020
- Email: gbaptispertama@gmail.com
- Instagram: https://www.instagram.com/fbcbandung/
- Website: http://idc.church

IMPACTING THE WORLD THROUGH BIBLICAL DISCIPLESHIP
iPraise, iDisc, iSend