Mengatasi Perselisihan | Filipi 4:2-3 | Morning Spirit - 6 Juli 2022
MENGATASI PERSELISIHAN
(Nasihat untuk hidup sehati dalam Kristus )
Tidak akan ada damai sejahtera jika umat Kristen saling berselisih, saling berdebat, cek cok, bertengkar, sakit hati, kepahitan, mengeluh dan saling mengkritik. -IYS-
Galatia 5:19-20
Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, Perseteruan, PERSELISIHAN, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, pencideraan, roh pemecah.
Perselisihan adalah salah satu dari perbuatan daging atau perbuatan dosa. Sebagai orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus, kita harus belajar untuk dapat mengatasi perselisihan, karena perselisihan tidak berkenan dihadapan Tuhan.
Perselisihan banyak sekali membuat keluarga Kristen tidak berbahagia dan juga membuat gereja tidak bertubuh, bahkan bisa juga membuat gereja terpecah belah, hancur lebur berantakan.
Dalam kitab Filipi 4:2-3 diceritakan ada dua orang wanita yang aktif dalam pelayanan dan Pekabaran Injil, yang bernama: Euodia dan Sintikhe sedang berselisih, dan ini sangat mengganggu suasana gereja di Filipi.
Filipi 4:2-3
Euodia kunasihati dan Sintikhe kunasihati, supaya sehati sepikir dalam Tuhan. Bahkan, aku minta kepadamu juga, Sunsugos temanku yang setia: tolonglah mereka. Karena mereka telah berjuang dengan aku dalam Pekabaran Injil, bersama sama dengan Klemens dan kawan kawanku sekerja yang lain, yang namanya tercantum dalam kitab kehidupan.
Rasul Paulus menasihati kedua wanita ini untuk berdamai; dan dalam Filipi 4:2-3, Kita akan belajar bagaimana nasihat rasul Paulus kepada kedua wanita ini, yaitu: Euodia dan Sintikhe cara berdamai mengatasi perselisihan diantara mereka.
PERTAMA
Mereka harus hidup sehati sepikir dalam Kristus.
Filipi 4:2
Euodia kunasehati dan Sintikhe kunasihati, supaya sehati sepikir dalam Tuhan.
Rasul Paulus menasehati kedua wanita yang sedang berselisih itu untuk menaruh hatinya dan pikirannya di dalam Tuhan.
Jika seseorang hidup di dalam hati dan pikiran Tuhan, dia akan menghabiskan waktunya dengan Tuhan untuk melaksanakan misi Tuhan, pelayanan Tuhan, sehingga tidak ada waktu untuk berselisih.
Orang yang melaksanakan misi Tuhan di bumi ini akan menjaga hadirat Tuhan, untuk tetap tinggal di dalam hati dan hidupnya.
Hati dan pikiran kita harus diarahkan kepada Tuhan dan misi Tuhan, bukan kepada konflik perbedaan, sakit hati, kepahitan, perdebatan, perselisihan dan perpecahan.
Keharmonisan dan kesatuan di dalam jemaat Tubuh Kristus akan terjaga bila kita dipenuhi dengan sehati sepikir dalam Tuhan Yesus.
“Bagaimana caranya supaya kita sehati dan sepikir seperti dalam Tuhan Yesus?”
Dalam kitab Filipi 2:5-8, rasul Paulus mengajarkan kepada Jemaat Filipi bagaimana caranya untuk hidup bersama dengan menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat dalam Tuhan Yesus.
Dalam Filipi 2:5-8, ada 3 teladan Tuhan Yesus yang dapat menjadi cara, bagaimana menyelesaikan setiap perselisihan.
a. Tuhan Yesus memikirkan kepentingan orang lain bukan kepentingan dirinya sendiri.
Filipi 2:6
Yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap Kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan.
Tuhan Yesus memikirkan kepentingan orang lain bukan kepentingan dirinya sendiri, Dia rela melepaskan Kesetaraan dengan Allah/ melepaskan kemuliaan-Nya supaya orang lain diselamatkan dan diberkati.
Hati dan pikiran yang rela melepaskan kedudukannya dan juga Egonya inilah yang dapat menyelesaikan setiap perselisihan dan konflik dalam kehidupan kita, keluarga kita, gereja dan juga masyarakat.
b. Tuhan Yesus rela menjadi pelayan bagi orang lain.
Filipi 2:7
Melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia.
Tuhan Yesus rela menjadi seorang pelayan, Dia rela menggosongkan diri-Nya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia, artinya: Ia merendahkan hati untuk melayani orang lain.
Bila kita mempunyai hati dan perasaan seperti Tuhan Yesus inilah, kita dapat menyelesaikan banyak perselisihan dan konflik dalam kehidupan kita.
c. Tuhan Yesus rela berkorban bagi orang lain.
Filipi 2:8
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan ta’at sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Inilah teladan Tuhan Yesus yang luar biasa, Ia rela berkorban bagi orang lain.
Bila kita punya hati dan pikiran seperti Tuhan Yesus ini, yaitu: Rela berkorban bagi orang lain kita dapat menyelesaikan setiap perselisihan dan konflik dan bahkan juga kita akan memberkati banyak orang.
.........................
-Pdt. Iwan Yafrin Simbolon-
#MorningSpirit #RenunganPagi #IwanYafrinSimbolon
Questions? contact via
- Whats App: http://wa.me/628981200020
- Email: gbaptispertama@gmail.com
- Instagram: https://www.instagram.com/fbcbandung/
- Facebook Page: https://www.facebook.com/firstbaptistbandung
- Website: http://idc.church
IMPACTING THE WORLD THROUGH BIBLICAL DISCIPLESHIP
iPraise, iDisc, iSend