Mau Mendengarkan Teguran | Morning Spirit | 04 Desember 2020
Jangan menutup telinga kepada teguran karena itu akan membuat hati kita menjadi keras, bila hati kita keras maka kita akan sulit mendengar suara Tuhan yang lemah lembut dan penuh berkat, yang sesungguhnya kita butuhkan.-IYS-
Dalam kitab 2 Samuel, diceritakan raja Daud jatuh ke dalam dosa, karena mengambil Batsyeba istri Uria dan tidur bersamanya. Untuk menutupi dosanya itu, Daud membuat siasat untuk membunuh Uria, dengan mengirim Uria ke medan perang yang paling depan dan akhirnya Uria mati terbunuh.
Tuhan mengutus nabi Natan untuk memperingatkan Daud atas dosanya yang keji dan menghina Tuhan, karena kejahatan yang dilakukan Daud mengambil istri orang dan membunuh suaminya.
2 Samuel 12:9-10
Mengapa engkau menghina Tuhan dengan melakukan apa yang jahat di mata-Nya? Uria, orang Het itu, kaubiarkan ditewaskan dengan pedang; istrinya kauambil menjadi istrimu, dan dia sendiri telah kau biarkan dibunuh oleh pedang bani Amon. Oleh sebab itu, pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu sampai selamanya, karena engkau telah menghina Aku dan mengambil istri Uria, orang Het itu, untuk menjadi istrimu.
Walaupun Daud adalah seorang raja yang sangat berkuasa waktu itu, dia memberi respon yang terbuka dan dengan rendah hati dia mau menerima teguran nabi Natan atas kesalahannya itu. Daud tidak membela diri atau tidak ngeles, tetapi dia terbuka dan menerima teguran nabi Natan.
2 Samuel 12:13-14
Lalu berkatalah Daud kepada Natan: “Aku sudah berdosa kepada TUHAN.” Natan berkata kepada Daud: “TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati. Walaupun demikian, karena engkau dengan perbuatan ini telah sangat menista TUHAN, pastilah anak yang lahir bagimu itu akan mati.”
Daud menerima teguran Natan itu dengan terbuka dan rendah hati, ia berkata: “Aku sudah berdosa kepada TUHAN.” Daud dapat menyadari bahwa apa yang ia lakukan sudah menghina Tuhan dan menyakiti hati Tuhan dan ia bersedia menerima semua konsekuensi dari perbuatan dosanya itu.
Bagi sebagian orang teguran itu begitu menjengkelkan, karena teguran dapat memperlihatkan kelemahan dan kesalahannya, serta dirasa akan merendahkan dia dan membatasi kebebasannya.
Bila kita alergi terhadap teguran Tuhan, melalui firman-Nya atau hamba2Nya, dosa akan bertumbuh subur di dalam kehidupan kita dan ini sangat berbahaya karena dapat menghalangi berkat Tuhan.
Yesaya 59:1-2
Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar ialah segala dosamu.
Mengapa Kita HARUS MAU Mendengar TEGURAN dan NASIHAT?
PERTAMA: Teguran dan Nasihat Dapat Mendatangkan Kebaikan Bagi Kita.
Amsal 15:31-32
Orang yang mengarahkan telinga kepada teguran yang membawa kepada kehidupan akan tinggal di tengah tengah orang bijak. Siapa mengabaikan didikan membuang dirinya sendiri, tetapi siapa mendengarkan teguran, memperoleh akal budi.
Kita tidak akan rugi hanya karena bersedia mendengarkan teguran, sebaliknya malah akan beruntung karena teguran atau nasihat mendatangkan kebaikan bagi kita.
Kalau ada rasa sakit di dalam hati ketika kita mendengar teguran, biasanya itu disebabkan karena masih ada kesombongan, kita tidak rela dikoreksi. Pahamilah bahwa tidak selamanya kita bisa menyadari ketika kita salah di dalam melakukan sesuatu atau di dalam tindakan kita. Percayalah teguran & nasehat dapat mendatangkan kebaikan bagi kita saat kita sungguh sungguh mau bersandar dan belajar kepada Tuhan Yesus.
KEDUA: Teguran dan Nasihat Bagi Kita Menandakan Masih Ada Yang Peduli, Memperhatikan dan Mengasihi Kita.
Amsal 27:5-6
Lebih baik teguran yang nyata nyata dari pada kasih yang tersembunyi. Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah limpah.
Lebih baik orang yg menegur secara terang-terangan daripada membiarkan kita hidup di dalam dosa dan kesalahan yg akan mendatangkan malapetaka bagi kita.
Malah kita seharusnya berterimakasih kepada orang yg menegur kesalahan kita sebab dia sesungguhnya masih peduli kepada kita, dan ingin supaya kita berubah. Orang yg tidak mau mendengarkan teguran sesungguhnya tidak menyadari maksud baik dari teguran itu, jangan sampai kita kehilangan berkat Tuhan karena kita tidak mau & tidak suka mendengarkan teguran.
Mulai saat ini marilah kita belajar untuk mendengarkan teguran, bila teguran itu benar maka kita terima dengan kerendahan hati, bila teguran itu berlebih lebihan atau mungkin kurang pas, kita juga dengan rendah hati belajar untuk sabar dan dipenuhi roh yg rela untuk terus belajar rendah hati, Tuhan Yesus pasti akan memberkati kita berlimpah limpah. Percayalah!
Amsal 15:31-32
Orang yang mengarahkan telinga kepada teguran yang membawa kepada kehidupan akan tinggal di tengah tengah orang bijak. Siapa mengabaikan didikan membuang dirinya sendiri, tetapi siapa mendengarkan teguran, memperoleh akal budi.