Jangan Menghakimi Orang Lain | Matius 7:1-5 | Morning Spirit - 26 Juli 2022

JANGAN MENGHAKIMI ORANG LAIN
(Balok dan selumbar)

Saling menghakimi diantara sesama adalah tindakan yang sangat berbahaya dan dapat merusak serta menghancurkan persekutuan, nama baik dan kehidupan sesama kita. -IYS-

Matius 7:1-5
Janganlah kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.
Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.
Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan Balok di dalam matamu tidak engkau ketahui.
Bagaimana kah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada Balok di dalam matamu.
Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu Balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selembar itu dari mata saudaramu.

Sesungguhnya bila kita Menghakimi sesama kita, itu adalah tindakan yang merendahkan Allah sebagai hakim yang adil.
Allah adalah hakim untuk semua manusia, bukan kita sebagai manusia.

Tidak ada manusia yang sempurna, semua manusia mempunyai kesalahan dan dosa, karena itu hanya Allah saja yang berhak menghakimi manusia.

Pada saat ini saya ingin membagikan: 3 Kebenaran Kenapa kita Tidak Boleh Menghakimi Orang Lain atau Menghakimi Sesama kita.

PERTAMA
Karena kita tidak sempurna untuk layak mengadili sesama kita.

Matius 7:5
Hai orang munafik, keluarkan dahulu Balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.

Firman Tuhan berkata bahwa semua manusia sudah jatuh ke dalam dosa termasuk kita, sehingga Tuhan Yesus mengatakan seperti ada Balok di mata kita.

Bila sebuah Balok masih menutupi mata kita, itu artinya bahwa kita manusia belum sempurna dan tidak layak mengadili sesama manusia, Yang sempurna untuk mengadili adalah Allah sendiri.

KEDUA
Kita dipanggil bukan untuk menghakimi sesama kita.

Roma 14:4
Siapakah kamu, sehingga kamu menghakimi hamba orang lain? Entahkah ia berdiri, entahkah ia jatuh, itu adalah urusan tuanya sendiri. Tetapi ia akan tetap berdiri, karena Tuhan berkuasa menjaga dia terus berdiri.

Kita dipanggil oleh Tuhan dan diselamatkan tujuannya bukan untuk menghakimi sesama kita dan juga bukan untuk menghakimi saudara kita.

Roma 14:12
Demikianlah setiap orang diantara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah.

Allahlah yang berhak menghakimi kita dan kita semua masing masing akan memberikan pertanggung jawab tentang diri kita sendiri di hadapan Allah.

Karena itu marilah kita hidup benar dengan mentaati Firman Tuhan, meninggalkan setiap dosa dan kenajisan tetapi hidup melayani Tuhan dan menjadi berkat bagi sesama, bukan menghakimi sesama.

KETIGA
Hanya Allah saja yang berhak dan layak menjadi hakim bagi manusia.

Yakobus 4:11-12
Saudara saudara, janganlah kamu saling memfitnah! Barangsiapa memfitnah saudaranya atau menghakiminya, ia mencela hukum dan menghakiminya, dan jika engkau menghakimi hukum, maka engkau bukanlah penurut hukum, tetapi hakimnya.
Hanya ada satu Pembuat hukum dan Hakim, yaitu Dia yang berkuasa menyelamatkan dan membinasakan. Tetapi siapakah engkau, sehingga engkau mau menghakimi sesamamu manusia?

Hanya Tuhan Allah saja yang berhak dan layak menjadi hakim bagi manusia. Dialah yang Pembuat hukum dan Hakim, yaitu Tuhan Allah yang berkuasa menyelamatkan dan membinasakan.

Bila kita menghakimi sesama kita, itu berarti kita merendahkan dan melecehkan Tuhan Allah sebagai Hakim Yang Layak dan Adil bagi semua manusia.

Hanya Tuhan Allah saja yang berhak dan layak menjadi hakim bagi manusia karena Dialah Pembuat hukum dan Hakim.

Jadi inilah: 3 Kebenaran, Kenapa kita Tidak Boleh Menghakimi Orang Lain atau Menghakimi Sesama kita.

PERTAMA
Karena kita tidak sempurna untuk layak mengadili sesama kita.

KEDUA
Kita dipanggil bukan untuk menghakimi sesama kita.

KETIGA
Hanya Allah saja yang berhak dan layak menjadi hakim bagi manusia.

Matius 7:1-2
Janganlah kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.
Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.

Selamat pagi bapak ibu dan saudara saudariku yang dikasihi oleh Tuhan Yesus, di tahun 2022 ini kita harus lebih sungguh sungguh lagi mengandalkan Tuhan Yesus dan kita mau bersama sama melaksanakan BIG Talents.
B : Build up
I : Inheritance from
G : God
Membangun apa yang Tuhan wariskan kepada kita yaitu dengan: WIB.
W : Waktu
I : Iman
B : Buah


-Pdt. Iwan Yafrin Simbolon-
#MorningSpirit #RenunganPagi #IwanYafrinSimbolon

Questions? contact via
- Whats App: http://wa.me/628981200020
- Email: gbaptispertama@gmail.com
- Instagram: https://www.instagram.com/fbcbandung/
- Facebook Page: https://www.facebook.com/firstbaptistbandung
- Website: http://idc.church

IMPACTING THE WORLD THROUGH BIBLICAL DISCIPLESHIP
iPraise, iDisc, iSend