Jangan Dikuasai Depresi | Morning Spirit | 20 April 2021
JANGAN DIKUASAI DEPRESI
Orang orang yang depresi memiliki citra diri yang negatif dan sering diikuti oleh perasaan tertekan, gelisah, bersalah, putus asa, malu dan mengecam diri sendiri.
Mazmur 42:11-12
Seperti tikaman maut ke dalam tulangku lawanku mencelah aku, sambil berkata kepadaku sepanjang hari: “Di mana Allahmu?”
Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya.
Pemazmur mengalami tekanan hidup atau depresi karena mempunyai masalah dan menghadapi ancaman dari orang orang yang melawan Tuhan.
Tetapi saat menghadapi depresi, tekanan hidup dan tekanan jiwa, yang membuat dirinya gelisah, pemazmur mengambil solusi yang benar, ia berharap hanya kepada Allah, bersyukur kepada Allah dan yakin bahwa Allah yang dia Sembah akan memberi pertolongan.
Ada 3 hal yang biasanya membuat kita, mengalami depresi; tetapi kita tidak usah takut karena saat kita memohon pertolongan dari Tuhan Yesus. Tuhan Yesus akan menolong kita, mengangkat setiap beban dan depresi kita diganti dengan Sukacita dan kelegaan.
PERTAMA
Seseorang mengalami depresi sebagai reaksi terhadap situasi situasi yang menekan.
Situasi situasi yang menekan itu adalah: seperti kegagalan, kemunduran, kehilangan. Seperti kematian anggota keluarga yang sangat dikasihi, misalnya: orang tua atau saudara, bisa juga suami atau istri yang sangat dikasihi.
Situasi situasi yang menekan juga bisa karena: anak yang memberontak, tidak ta’at, tidak sopan, suka membantah dan melawan atau juga kehilangan pekerjaan yang membuat hidupnya tertekan.
Roma 12:1-2
Karena itu saudara saudara, demi Kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini,tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Depresi dan kegelisahan hidup, seringkali akibat dari ketidakmampuan kita mempercayakan segala situasi dan seluruh hidup kita kepada Allah. Karena itu kita perlu mengoreksi diri dan menyerahkan diri ulang, seluruh hidup kita kepada Tuhan Yesus, dengan berjanji untuk lebih bersungguh-sungguh Taat kepada kehendak Tuhan.
KEDUA
Seseorang bisa mengalami depresi karena Ketidaktaatan dan dosa yang tak terselesaikan.
Ketidaktaatan dan dosa yang tak terselesaikan biasanya adalah: amarah yang terpendam, kepahitan yang dipelihara, cemburu, dendam yang terus menguasai hati dan pikiran.
Bila hal ini tidak diselesaikan dengan memberi pengampunan kepada orang orang yang menyakiti kita, kita akan mengalami depresi yang berkepanjangan disadari atau tidak disadari.
Ketidaktaatan dan dosa yang tak terselesaikan yang lain adalah: perceraian, pelanggaran susila,perselingkuhan, KDRT: kekerasan dalam rumah tangga dan sebagainya. Untuk menyelesaikan ini kita harus memohon kekuatan daripada Tuhan untuk memberikan Pengampunan kepada orang orang yang menyakiti kita.
Efesus 4:31-32
Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.
Amsal 28:13
Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi.
Percayalah kepada Tuhan Yesus, saat kita mengakui setiap kelemahan kita, pelanggaran dan dosa dosa kita; Tuhan sanggup memulihkan kita dan memperbaharui kerohanian kita, sehingga setiap tekanan hidup, ketakutan, kegelisahan depresi, Tuhan Yesus sanggup sembuhkan dan diganti damai sejahtera dan Sukacita. Percayalah!
KETIGA
Seseorang bisa mengalami depresi karena telah membuat tujuan dan sasaran hidup, yang melampaui kemampuannya untuk mencapai.
Membuat tujuan dan sasaran hidup yang melampaui kemampuan nya untuk dapat mencapai bisa terjadi dalam: bidang pendidikan, bidang ekonomi, ataupun juga dalam hal kerohanian.
Sasaran yang telah dicapai oleh orang lain atau keberhasilan yang didapat oleh orang lain, belum tentu berlaku dan cocok untuk diri kita.
Keberhasilan dan kegagalan tak dapat diukur oleh ukuran manusia, hal hal berikut ini harus menjadi pertimbangan kita:
-Apakah keinginanku sesuai dengan kehendak Allah dan dapat didukung oleh Firman Allah?
-Apakah yang aku inginkan adalah demi kemuliaan Allah atau untuk memuaskan angan angan diri atau ambisi sendiri?
-Apakah keinginan aku didorong oleh kesombongan rohani?
.......................................................
Questions? contact via
- Whats App: http://wa.me/628981200020
- Email: gbaptispertama@gmail.com
- Instagram: https://www.instagram.com/fbcbandung/
- Website: http://idc.church
IMPACTING THE WORLD THROUGH BIBLICAL DISCIPLESHIP
iPraise, iDisc, iSend