Hubungan dalam Kasih, Kebenaran, Kejujuran | Matius 5:27-37 | Morning Spirit - 17 Jan 2022
HUBUNGAN DALAM:
-KASIH
-KEBENARAN
-KEJUJURAN
(Hukum Kerajaan Allah)
Dalam Hukum Kerajaan Allah, hubungan manusia satu dengan yang lain harus dibangun sebagai dasar yang utama dan terpenting. Apalagi dalam hubungan pernikahan segala godaan yang membawa dosa (perzinahan atau percabulan) harus dijauhkan, dan kasih, kebenaran serta kejujuran harus dijunjung tinggi dalam hubungan satu dengan yang lain. -IYS-
Dari Matius 5:27-37 kita akan belajar: 3 Kebenaran sehubungan dengan tema: Hubungan dalam: Kasih, Kebenaran dan Kejujuran, adalah Hukum Kerajaan Allah.
PERTAMA
Hubungan dalam kasih, kebenaran dan kejujuran harus menjauhkan diri dari dosa perzinahan.
Matius 5:27-30
Kamu telah mendengar Firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau cungkilah dan buanglah itu karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, daripada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.
Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggalah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa daripada seluruh tubuh mu dengan utuh masuk neraka.
Dalam ayat ayat ini Tuhan Yesus menanggapi dosa perzinahan dengan sangat serius. Dosa ini berakar dari pikiran dan hati yang tidak Suci, penuh nafsu jahat dan kita harus dengan sungguh sungguh menjauhkan segala macam godaan yang dapat menyeret ke dalam dosa perzinahan itu.
Tuhan Yesus dengan kata kata yang keras mengajar pada dasarnya orang yang berzinah mulai dari mata yang memandang seorang wanita yang dapat membawa perzinahan dan tangan yang meraba seorang wanita bisa membawa kepada perzinahan.
Tuhan Yesus tidak bermaksud benar benar mata harus di cukil dan tangan harus dipotong; Tuhan Yesus bermaksud supaya kita melepaskan diri dari dosa perzinahan.
Secara praktis kita harus menjauhkan diri dari godaan perzinahan dengan membuang gambar gambar porno, film porno dari YouTube dsb dan menjauhkan diri dari Pergaulan bebas yang tidak bermoral.
KEDUA
Hubungan dalam kasih, kebenaran dan kejujuran harus menjauhkan diri dari dosa perceraian.
Matius 5:31-32
Telah difirmankan juga: Siapa yang menceraikan istrinya harus memberi surat cerai kepadanya. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan istrinya kecuali karena zinah, ia menjadikan istrinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikannya, ia berbuat zinah.
Tuhan Yesus menanggapi perceraian sebagai dosa dan berhubungan dengan perzinahan. Seperti berzina Han berakar dari pikiran dan hati yang tidak suci… penuh hawa nafsu jahat kita harus sungguh sungguh menjauhkan diri dari segala macam godaan yang dapat menyeret ke dalam dosa perceraian.
Pada pokoknya Tuhan Yesus melarang perceraian. Apabila seorang suami atau istri kurang setia, maka walaupun sulit pernikahan tetap harus berjalan dan dipertahankan, dengan keyakinan Tuhan sanggup mengampuni dosa dan memulihkan setiap pernikahan yang bermasalah.
Pernyataan Tuhan Yesus dalam ayat ayat ini didasarkan pada kasih Tuhan Yesus terhadap wanita yang sudah menikah, Tuhan Yesus ingin melindungi mereka dan mau supaya kitapun juga ikut melindungi mereka.
Pendapat Tuhan Yesus tentang “surat cerai” dalam PL disebut secara luas dalam Matius 19:7-9. Perceraian terjadi karena “Kedegilan hati” ini tidak boleh terjadi dalam hidup keluarga kita.
KETIGA
Hubungan dalam kasih, kebenaran dan kejujuran harus menjauhkan diri dari dosa bersumpah palsu.
Matius 5:33-37
Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan bersumpah palsu melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan. Tetapi Aku berkata kepadamu: janganlah sekali kali bersumpah baik demi langit, karena langit adalah tahta Allah maupun demi bumi karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar; janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena aku tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan selesai rambutpun. Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih daripada itu berasal dari si jahat.
Tuhan Yesus menjelaskan bahwa segala sumpah sesungguhnya adalah sumpah demi Tuhan. Tuhan Yesus menegaskan: Lebih baik sama sekali tidak memakai sumpah, melainkan hanya berkata: “ya”kepada ya dan tidak kepada yang “tidak.”
Dusta pada dasarnya melanggar kekudusan nama Tuhan. Dalam konteks zaman Tuhan Yesus orang menggunakan Sumpah untuk menguatkan ucapannya.
Questions? contact via
- Whats App: http://wa.me/628981200020
- Email: gbaptispertama@gmail.com
- Instagram: https://www.instagram.com/fbcbandung/
- Facebook Page: https://www.facebook.com/firstbaptistbandung
- Website: http://idc.church
IMPACTING THE WORLD THROUGH BIBLICAL DISCIPLESHIP
iPraise, iDisc, iSend