Hidup yang Saling Mengasihi | Morning Spirit | 17 Juni 2021
HIDUP YANG SALING MENGASIHI
Sebelum Tuhan Yesus menuju Salib, Dia memberikan perintah baru kepada murid murid-Nya, yaitu: Supaya mereka saling mengasihi. -IYS-
Yohanes 13:33
Hai anak anak-Ku, hanya seketika saja lagi Aku ada bersama kamu. Kamu akan mencari Aku, dan seperti yang telah Kukatakan kepada orang orang Yahudi: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang, demikian pula Aku mengatakannya sekarang juga kepada kamu.
Tuhan Yesus menetapkan perintah perpisahan-Nya kepada murid murid-Nya. Waktu tinggal sedikit kalau mereka mau mendengar suara-Nya, mereka harus mendengar sekarang ini, karena sebentar lagi Dia menuju Salib.
Dia akan berpergian dan pada perjalanan itu tidak seorang pun dapat menyertai Dia. Dia mengambil suatu jalan di mana Sia harus berjalan sendirian.
Sebelum Dia pergi, Dia memberi kepada mereka perintah baru supaya mereka saling mengasihi, sama seperti Dia juga telah mengasihi mereka.
Yohanes 13:34-35
Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu Jikalau kamu saling mengasihi.
Apakah artinya: saling mengasih bagi kita dan bagi hubungan kita dengan sesama kita, termasuk dengan keluarga kita?
Bagaimana cara Tuhan mengasihi murid murid-Nya?
Ada 4 Kebenaran Yang bisa kita pelajari dari Tuhan Yesus, saat Ia mempraktekkan kasih kepada murid murid-Nya, Yang harus kita Praktekkan juga dalam kehidupan kita, sehingga hidup kita memuliakan nama-Nya.
PERTAMA
Tuhan Yesus mengasihi murid murid-Nya tanpa memikirkan kepentingan diri-Nya sendiri.
Filipi 2:5-7
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap Kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
Memang sekalipun dalam cinta kasih manusiawi yang paling Agung, tetap masih ada unsur aku, atau unsur ego.
Seringkali kita berfikir apa yang akan diperbuat oleh kasih ini bagi kita? Seringkali latar belakang semuanya itu, adalah: kebahagiaan kita yang kita cari cari.
Akan tetapi Tuhan Yesus tidak pernah memikirkan tentang diri-Nya sendiri. Keinginan-Nya satu-satunya ialah: untuk memberikan diri-Nya dan semua yang ada pada-Nya bagi mereka yang dikasihi-Nya, yaitu manusia yang berdosa,supaya Selamat.
KEDUA
Kasih Yesus kepada murid murid-Nya bersifat Pengorbanan.
Filipi 2:8
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan ta’at sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Tidak ada batas dari yang dapat diberikan oleh kasih itu atau ke mana kasih harus pergi. Tidak ada tuntutan yang terlalu besar yang dapat diajukan kepada-Nya.
Jika kasih itu berarti: Salib, maka Yesus juga bersedia untuk pergi ke sana.....
Terkadang kita menjadi salah atau membuat kesalahan, bila kita berfikir bahwa: kasih itu dimaksudkan untuk memberi kebahagiaan semata bagi kita.
Memang pada akhirnya demikian, tetapi Kasih seringkali dapat memberi sakit pada kita dan menuntut pengorbanan (salib)
KETIGA
Tuhan Yesus mengasihi murid murid-Nya dengan penuh Pengertian.
2 Timotius 2:19
Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu Teguh dan materainya ialah: “Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya” dan “Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan.”
Tuhan Yesus mengenal murid murid-Nya sedalam dalamnya. Kita sebenarnya tidak pernah dapat mengenal seseorang kecuali kalau kita hidup bersama dengannya.
Bila kita bertemu dengan orang kadang kala saja, kita melihat mereka dalam keadaan yang terbaik. Barulah kalau kita hidup bersama dengan mereka dalam waktu yang lama, kita dapat melihat sifat, watak, dan kelemahan mereka.
Tuhan Yesus setiap hari hidup bersama dengan murid murid-Nya selama bertahun tahun dan mengetahui semua yang dapat diketahui mengenai mereka,Namun Dia Tetap Mengasihi mereka...yang rata rata mempunyai sifat dan watak yang jelek.
-----
Tuhan Yesus mengasihi atau mencintai murid muridnya apa adanya. Tuhan Yesus cukup besar untuk mengasihi kita jg apa adanya.
Dia mengerti, Dia peduli.
KEEMPAT
Kasih Yesus terhadap murid murid-Nya bersifat Mengampuni.
Lukas 23:34
Yesus berkata: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.”
------
“KASIH yang tidak belajar untuk MENGAMPUNI adalah: Kasih Yang akan Susut lalu mati”
-----
Yohanes 15:13
Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat sahabatnya.
Questions? contact via
- Whats App: http://wa.me/628981200020
- Email: gbaptispertama@gmail.com
- Instagram: https://www.instagram.com/fbcbandung/
- Website: http://idc.church
IMPACTING THE WORLD THROUGH BIBLICAL DISCIPLESHIP
iPraise, iDisc, iSend