Hidup Berpadanan Dengan Panggilan Tuhan Yesus | Morning Spirit | 4 September 2021
HIDUP BERPADANAN DENGAN PANGGILAN TUHAN YESUS
Tiada kehidupan yang mulia dan Agung selain kehidupan yang berpadanan (aksios: berkenan,sesuai,layak) dengan panggilan Tuhan Yesus. -IYS-
Efesus 4:1
Sebab itu aku menasihatkan kamu, aku seorang yang dipenjarakan karena Tuhan, supaya hidupmu sebagai orang orang yang telah dipanggil Berpadanan dengan panggilan itu.
Rasul Paulus menasehati jemaat Efesus supaya hidupnya Berpadanan dengan panggilan Tuhan Yesus. Kata “berpadanan” yun:”aksios” dalam arti yang lain adalah: “berkenan, sesuai, layak.”
Jadi hidup kita sebagai orang orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus harus hidup: berkenan, layak dan sesuai dengan Firman Tuhan dalam hidupan sehari-hari.
Dimanapun kita ditempatkan oleh Tuhan, baik dalam pekerjaan, pelayanan, di rumah, di gereja, di sekolahan, di masyarakat, kita sebagai orang percaya harus menjadi teladan dan berkat serta menjadi saksi Tuhan Yesus, apalagi di dalam masa Pandemi Covid 19 ini, seperti sekarang ini.
Efesus 4:2-3
Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera.
Dalam kedua ayat ini kita akan belajar: 6 Kebenaran bagaimana supaya hidup kita sebagai Orang Percaya “Berpadanan(aksios) dengan panggilan Tuhan Yesus,” sehingga bisa menjadi Berkat dan Teladan di masa Pandemi Covid 19.
PERTAMA
Kita sebagai orang percaya harus rendah hati.
Kerendahan hati orang percaya bersumber dari hidup yang mengikuti teladan Tuhan Yesus dan hidup di dalam pimpinan Roh Kudus.
Siapa pun kita di dalam Kristus tidak ada tempat untuk membanggakan diri dan menyombongkan diri, karena di dalam Kristus kita akan menyadari semua kelemahan kita, ketidakmampuan kita, kekurangan kita, dosa dosa kita, kegagalan kita.
Kita bisa hidup seperti sekarang ini karena kasih karunia dan anugerah dari Kristus. Kita harus Rendah hati.
KEDUA
Kita sebagai orang percaya harus lemah lembut.
Kata “Lemah lembut” yun: “praus” sering dipakai untuk menyebut binatang yang sudah jinak, sudah dikuasai sepenuhnya, sudah terlatih baik.
Kita memang bukan binatang, tetapi melalui gambaran ini seseorang yang dikatakan “lemah lembut: (praus)” naluri dan hawa nafsunya, emosinya sudah terkendali, ini adalah ciri orang percaya yang telah dikendalikan oleh Roh Kudus, atau mau diatur oleh Kristus, bukan maunya sendiri, egonya sendiri.
KETIGA
Kita sebagai orang percaya harus panjang sabar.
Kata “panjang sabar” yun: “makrothumia.” Mengandung 2 pengertian:
a. Semangat yang tidak pernah menyerah dan yang mendatangkan pahala karena ketahanannya sampai akhir, saat menghadapi kegagalan, penderitaan, kekecewaan, tidak ada keputusasaan tetap sabar.
b. Semangat Ketahanan yang mampu menerima penghinaan maupun luka hati, tanpa rasa pedih.
Semangat yang mampu menghadapi siapa saja dengan penuh kesabaran, kemantapan diri dan tanpa sakit hati walaupun orang itu tidak menyenangkan dan meremehkan kita.
KEEMPAT
Kita sebagai orang percaya harus mengasihi.
Kata “kasih” disini ditulis yun: “agape” adalah: belaskasihan atau kasih yang berlandaskan pengorbanan. Ini adalah kasih karena kita meneladani Tuhan Yesus, sekalipun orang menghina atau menyakiti kita, kita kan tetap bersikap baik dan mengusahakan yang terbaik bagi orang lain. Kasih Agape adalah kasih yang rela berkorban seperti Kristus.
KELIMA
Kita sebagai orang percaya harus memelihara kesatuan Roh.
Kesatuan Roh dari suatu tubuh Kristus atau Gereja Tuhan; tidak terjadi begitu saja melainkan harus usahakan. Kesatuan Roh ini hanya mungkin terjadi jika setiap anggota tubuh Kristus menaklukkan diri masing masing kepada pimpinan Roh Kudus, sehingga semua anggota gereja dapat berjalan kompak, selaras dan seirama sesuai dengan kehendak Tuhan.
Didalam keluarga Kristen hal ini juga harus terjadi, bila kita memelihara kesatuan Roh maka kehidupan keluarga kita atau rumah tangga kita akan dipenuhi dengan kekompakan, keselarasan, kebahagiaan, seirama sesuai dengan kehendak Tuhan dan firman-Nya.
KEENAM
Kita sebagai orang percaya harus memiliki damai di dalam hati.
Kata”damai” yun:”irene” artinya: ada hubungan yang Harmonis dan yang benar antara kita dengan Allah yang MahaKuasa; ada hubungan yang benar dengan diri sendiri karena kita menyadari kasih Allah yang diciptakan kita istimewa dan mulia.
Ada hubungan yang benar dengan saudara seiman dan Ada hubungan yang benar dengan orang orang yang belum percaya karena kita mengasihi mereka dan ingin menjadi saksi Kristus bagi mereka.
---------------------------------------------------------------------------------------
Questions? contact via
- Whats App: http://wa.me/628981200020
- Email: gbaptispertama@gmail.com
- Instagram: https://www.instagram.com/fbcbandung/
- Website: http://idc.church
IMPACTING THE WORLD THROUGH BIBLICAL DISCIPLESHIP
iPraise, iDisc, iSend